Minggu, 13 Oktober 2019

Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap ( Modul 1 )






MAKALAH MATA KULIAH
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
(PDGK4302)
Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap ( Modul 1 )













Disusun oleh :

Abdul Haris Napoleon                                
835862652
Heny Apriyanti
826257653
Ida Dartiya
826257345

Abdul Haris Napoleon
Nim. 835862652


Dosen Pembimbing : Zaidan Jauhari,S.Pd.M.T


FKIP, Universitas Terbuka
Tahun 2019.1











KATAPENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan kemurahannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sebagai bahan presentasikan kami.
Dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat membantu teman-teman dalam rangka pemahaman yang lebih seksama dari materi yang disajikan.
Dalam penyajian materi ini secara ringkas hal- hal yang perlu diketahui yang berkaitan dengan materi Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap ( Modul 1 ). Kami sangat menyadari bahwa apa yang disajikan ini masih jauh dari kesempurnaan, walaupun kami yakin bahwa materi ini akan sangat bermanfaat bagi teman-teman guna membantu kelancaran dan kemudahan dalam memahami materi yang disajikan. Kami senantiasa akan berupaya memperbaiki makalah ini sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan penulis guna penyempurnaan makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Sekayu, 06 Oktober 2019
                                 Penulis









Pembahasan

Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap
Modul 1
           
A.  PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
PKR adalah satu bentuk pembelajaran yang mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih,dalam saat yang sama,dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda. PKR juga mengandung makna seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih dan menghadapi murid-murid dengan kemampuan belajar yang berbeda-beda.

B.  Adapun alasan mengapa PKR diperlukan antara lain:
1.  Alasan Geografis
Sulitnya lokasi,terbatasnya sarana transportasi,permukiman yang berpindah-pindah,dan adanya mata pencaharian khusus,seperti menangkap ikan,menebang kayu dan sebagainya,mendorong penggunaan PKR.saat itu {1995},demam mencari emas sedang memanas  di  Kalimantan tengah.
2. Alasan demografis
Untuk mengajar murid dalam jumlah yang kecil,apalagi tinggal di pemukiman yang amat jarang maka PKR dinilai sebagai pendekatan pengajaran yang praktis.Di daerah perkotaan sekalipun alasan demografis ini juga berlaku.Dalam beberapa tahun kebelakang ini,khususnya sejak tahun ajaran 1992,sejumlah daerah menjerit karena kekurangan murid.
3.  kurang guru
Walaupun jumlah guru secara keseluruhan mencukupi,sulit untuk mencari guru yang dengan suka cita siap mengajar di daerah,seperti ketuk ketimpun itu.praktik penempatan guru SD mirip kerucut terbalik.yang lancip adalah SD didaerah terpencil dan jumlah guru yang bersedia bertugas di daerah terpencil.


4. Terbatasnya ruang kelas
Di SD ketuk ketimpun,memang tidak diperlukan ruang kelas lebih dari satu karena jumlah muridnya kecil.namun, daerah lain menunjukkan walaupun jumlah muridnya cukup besar, jumlah ruang kelas yang tersedia jauh lebih kecil daripada jumlah rombongan belajar.
5. Adanya guru yang tidak hadir
alasan ini tidak hanya berlaku bagi SD didaerah terpencil, di kota besar pun juga berlaku. Seperti di Jakarta, musibah banjir dapat menghambat guru untuk datang mengajar.

Tujuan, fungsi, dan manfaat PKR dapat kita kaji dari berbagai aspek berikut ini :
1. Quantity dan Equity
PKR memungkinkan kita untuk memenuhi asas quantity (jumlah) dan equity (pemerataan), yaitu dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.
2. Ekonomis
Dengan seorang guru atau beberapa guru saja proses pembelajaran dapat berlangsung. Begitu juga dengan satu ruang atau beberapa ruang kelas, proses pembelajaran dapat berlangsung.
3. Pedagogis
Sejak lama dan hingga saat ini, pendidikan kita dikritik sebagai system yang belum mampu menghasilkan lulusan atau tenaga kerja yang mandiri. Lulusan kita dinilai kurang kreatif,pasif,dan mudah menyerah. Pengalaman sejumlah Negara yang mempraktikkan PKR menunjukkan bahwa strategi ini mampu meningkatkan kemandirian murid.
4. Keamanan
Dengan pendekatan PKR, pemerintah dapat mendirikan SD di lokasi yang mudah dijangkau oleh anak. Dengan demikian, kekhawatiran orang tua terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan pada anak-anak mereka berkurang.

Sebagai salah satu bentuk pembelajaran, PKR mengikuti prinsip-prinsip pembelajaran secara umum. Namun secara khusus PKR mempunyai prinsip-prinsip yang harus dikuasai oleh guru PKR prinsip tersebut adalah :
1) Keserempakan kegiatan pembelajaran.
2) Kadar tinggi waktu keaktifan akademik.
3) Kontak psikologis guru murid yang berkelanjutan.
4) Pemanfaatan sumber secara efisien.
5) Kebiasaan untuk mandiri.

Gambaran PKR yang Ideal dan Praktik yang Terjadi di Lapangan
A. PRAKTIK MENGAJAR KELAS RANGKAP
Format pembelajaran hampir sepenuhnya berorientasi pada guru. Tidak sekalipun muncul proses pembelajaran yang berlangsung dalam kelompok kecil. Begitu pula secara berpasangan di mana murid yang lebih pintar membantu murid yang ketinggalan. absennya unsure belajar melalui kerjasama (cooperative learning) merupakan salah satu kelemahan dari praktik perangkapan kelas. Padahal melalui cooperative learning, kemandirian dan kreatifitas anak dapat berkembang. Yang tak kurang pentingnya adalah guru mendapatkan partner (mitra kerja); pembelajarn melalui kerjasama akan melahirkan tidak hanya murid yang pandai belajar, tetapi juga murid yang pandai mengajar. Kekutan PKR, jika dilaksanakan dengan baik, akan melahirkan kondisi yang memungkinkan murid belajar tentang bagaimana murid belajar tentang bagaimana cara belajar: “learning how to learn”. Dengan demikian, guru belum mampu memanfaatkan sumber secara efisien.

B. PKR YANG IDEAL (YANG DIINGINKAN)
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan PKR yang diinginkan adalah :
§  bikin suasana kelas lebih hidup
§  proses pembelajaran betul-betul berlangsung serempak
§  guru harus memanfaatkan ruang kelas yang ada dengan menciptakan sudut sumber belajar.
§  murid yang aktif
§  selain menonjolkan asas kooferatif, guru juga harus menyelipkan asas kompetitip (persaingan) yang sehat.
§  belajar dengan pendekatan PKR yang benar itu menyenangkan.
§  adanya perhatian khusus bagi anak yang lambat dan cepat.
§  guru PKR percaya bahwa sumber belajar tidak hanya diperoleh dari sumber resmi, seperti dari kantor Depdiknas atau Pemerintah Daerah.
§  prinsip perangkapan tidak hanya diterjemahkan dalam bentuk mengajar dua tingkat kelas atau lebih dalam satu ruang kelas dalam waktu bersamaan (simultan)
§  harus mampu melepaskan diri dari mitos bahwa yang mampu mengajar itu adalah guru.

Peranan seorang guru PKR adalah :

1. Sebagai perancang kurikulum.
2. Sebagai Administrator.
3. Sebagai sumber informasi yang kreatif.
4. sebagai seorang professional
5. Sebagai agen pembawa perubahan.
                                                                                                             









Daftar Pustaka

Jalil Aria (2019) Pembelajaran Kelas Rangkap, Tanggerang Selatan:  Universitas Terbuka (2019)























































    STUDI KASUS PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI DUA BILANGAN CACAH YANG HASILKALINYA DIKETAHUI KELAS 3 SDN   SUNGAI GUCI MODEL PR...