Senin, 04 Desember 2023

 

 

STUDI KASUS

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI DUA BILANGAN CACAH YANG HASILKALINYA DIKETAHUI KELAS 3 SDN  SUNGAI GUCI MODEL PROBLEM BASED LEARNING

 



PENYUSUN

ABDUL HARIS NAPOLEON, S.Pd

NIM  : A2G123105

 

 

 

PENDIDIKAN PROFESI GURU

DALAM JABATAN KATEGORI 1 GELOMBANG 2

UNIVERSITAS JAMBI

2023

 

PENDAHULUAN

 

Ketika siswa belajar matematika dengan benar, maka kemampuan penalaran siswa juga akan meningkat. Di kelas 3 SD Negeri Sungai Guci Kec. Sekayu Kab. Musi Banyuasin  ditemukan beberapa permasalahan pada mata Pelajaran matematika

Adapun latar belakang masalah dari praktik pembelajaran ini, diidentifikasikan bahwa akar permasalahannya adalah: (1) Guru belum mengarahkan pembelajaran di kelas ke arah Students Centered (Berpusat pada Peserta Didik), (2) Metode dan model pembelajaran yang inovatif belum sepenuhnya di terapkan di kelas, (3) Media berbasis ICT (Information and Communication Technologies) kurang dimanfaatkan oleh guru untuk menciptakan suasana kegiatan belajar mengajar yang lebih menarik dan interaktif, (4) Motivasi dan minat belajar peserta didik yang rendah. (5) Rasa percaya diri siswa masih rendah dalam menyampaikan ide dan pikirannya. Hal ini disebabkan sebelum kegiatan PPL ini dimulai, dahulu guru sering menggunakan pembelajaran yang monoton saja dan juga membosankan. Setelah melaksanakan PPL 1 dan PPL 2 ternyata banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi.

Alasan praktik ini penting untuk dibagikan Sebagai pengalaman dan perbaikan dalam kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Selain itu bisa menjadi masukan untuk rekan guru yang mengalami masalah yang sama. Dan untuk meningkatkan hasil belajar siswa menjadi lebih baik.

 

 

PEMBAHASAN

 

Dalam praktik ini Saya yang berperan sebagai guru yang mempunyai tanggung jawab untuk melakukan perubahan dalam cara mengajar untuk memberikan pembelajaran yang lebih baik dengan pembelajaran yang lebih efektif dan inovatif yang berbasis teknologi dengan menggunakan metode, media dan model pembelajaran disesuaikan dengan keadaan dan karkteristik anak sehingga  hasil belajar siswa bisa tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Hal-hal yang menjadi tantangan saya ketika Praktik Pengalaman Lapangan yang harus diatasi adalah Kurangnya kemampuan guru dalam merancang pembelajaran yang menarik, Kurangnya kemampuan IT guru dalam merancang bahan ajar dan LKPD yang berbasis teknologi informasi, Kurangnya penggunaan media pembelajaran yang tepat untuk menarik minat dan kemampuan anak dalam belajar.

Untuk mengatasi tantangan yang dihadapi oleh guru maka :

Pemilihan media pembelajaran yang tepat dan menarik bagi siswa seperti gambar-gambar, vidio. Metode pembelajaran yang variatif sehingga siswa tertarik dan antusias dalam mengikuti pembelajaran seperti diskusi, tanya jawab, dan penugasan. Model pembelajaran yang tepat, inovatif dan sesuai dengan karakteristik siswa saya yaitu PBL (Problem Based Learning). Guru harus bisa menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa melalui proses pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Guru harus bisa menguasai IT dalam pemilihan media, metode dan model pembelajaran.

Berdasarkan hasil pembelajaran yang saya lakukan dikelas dengan mengunakan model pembelajaran PBL dengan meteode yang bervariasi ( Ceramah , diskusi , tanyan jawab dan penugasan dan menggunakan madia PPT dan Video Mempunyai dampak bagi peserta didik : Penggunaan media pembelajaran yang berbasis TPACK dalam bentuk video yang ditampilkan dalam slide powerpoint memudahkan peserta didik dalam mempelajari dan memahami materi, lebih bersemangat dan tidak cepat bosan. Sehingga keaktifan dan kemampuan berpikir analisis peserta didik dapat ditingkatkan

 

 

KESIMPULAN

Pembelajaran yang dapat diambil dari keseluruhan proses tersebut Pada kegiatan yang dihasilkan dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa sudah mengalami perbaikan dilihat dari rata-rata yaitu 84 dikarenakan siswa yang mendapat nilai diatas KKM sudah melebihi dari 96 % yaitu 24 siswa dan siswa yang mendapat nilai di bawah KKM sebanyak 1 siswa dengan presentase 4 %. Nilai tertinggi adalah 100 dan nilai terendahnya 60 sedangkan KKM 70. Dan dalam obervasi guru mengajar, angket siswa, dan wawancara dapat dikategorikan sangat baik hal ini menunjukan bahwa model PBL dan media TPACK (Technological Pedagogical Content Knowledge) yang di gunakan oleh guru sudah tepat dan dapat mempermudah siswa dalam memahmi pelajaran dan memberikan motivasi belajar yang baik kepada siswa. Sehingga kegiatan belajar efektif dan menyenangkan. Pemilihan model pembelajaran, pemanfaatan media, alat peraga, pemanfaatan TPACK serta kemampuan guru menguasai kelas dapat menciptakan pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan yang dapat membantu siswa memahami pembelajaran.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Martiasari, A., & Kelana, J. B. (2022). Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media Manipulatif Untuk Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Profesi Pendidikan (JPP), 1(1), 1-10.

Dwi Kurino, Y., & Cahyaningsih, U. (2020). Implementasi model problem based learning untuk meningkatkan pemahaman matematis siswa pada pembelajaran matematika di sekolah dasar. Jurnal Theorems, 5(1), 86-92

Rusman. (2010). model-model pembelajaran. jakarta: gravindo persada.

 

M. A. Hertiavi, H. Langlang, and S. Khanafiyah, ‘Penerapan Model Pembelajaran 

Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Peningkatan Kemampuan Pemecahan

Masalah Siswa SMP’, 2010.

 

Sudiarta, I.W., Diputra, G.N.O., Nayun, I.W., & Sutanaya, I.B.A. (2021).

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA SECARA DARING DI MASA PANDEMI COVID -19 TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA. Suluh Pendidikan, 19(1), 29-44

 

Wulandari, T., Kadir, A., La Fua, J., & Zainuddin, Z. (2020). Pengaruh Model

Problem Based Learning Berbasis Multimedia Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Hasil Belajar IPA. Jurnal KULIDAWA, 1(1), 29-34.

 

Minggu, 03 November 2019

kHOTBA KEDUA


KHOTBAH KE DUA

ALHAMDULILLAHI HAMDAN KASIRON KAMA AMAR
ASYHADU  ALA ILAHA ILLALLAHU WAHDAHULA SYARIKALAHU IRGHOMAN LIMAN HAJADA BIHI WAKAPAR
WA ASYHADU ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHU WA ROSULUHU SAYYIDUL HOLA IQI WAL BASAR

ALLAHUMA SOLLI WA SALLIM ‘ALA MUHAMMADIN WA’ALA ALIHI WASOHBIHI WASALIM TASLIMANK KASIROHAMMA BA’DU :

PAYA  AYYUHANNAS  AYYUHAL MUSLIMUN
USIKUM WAIYYA YABITAQWALLAH PAKOD PAZAL MUTTAQUN

INNALLAHA WAMALAIKATAHU YUSOLLUNA ‘ALAN NABIY
YA AYYUHALLAZINA AMANU SOLLU ‘ALAIHI WASALLIMU TASLIMA.

ALLAHUMMA SOLLI WASALLIM ‘ALA MUHAMMADIN SAYYIDIL MURSALIN
WA’ALA ALIHI WA SOHBIHI WATTABI’IN WAMANTABI’AHUM BI  IHSANIN ILA YAUMIDDIN.

ALLAHUMMAGHFIR LILMUSLIMIN WALMUSLIMAT
WALMUKMININA WALMUKMINAT BIROHMATIKA YA ARHAMAR ROHIMIN
ROBBANA ZOLAMNA ANFUSANA WA ILAN TAGHFIRLANA WATARHAMNA LANAKU NANNAMINAR KHOSIRIN
ROBBANA TAKOBALMINNA DO’A  ANA INNAKA ANTAS SAMI’UL ‘ALIM, WATUB’ALAINA INNAKA ANTA  TAUWABURROHIM
ROBBANA LATUZIKKULUBANA BA’DAIS HADAITANA WAHAHABLANA MILLADUNG KAROHMA INNAKA ANTAL WAHAB
ROBBANA ATINA FI DUNYA HASANA WAFIL AKHIROTI HASANA WAKINA AZA BANNAR
WA AHIRU DA’WANA ANILHAMDULILLAHI ROBBIL’ALAMIN
IBADALLAH ..... INNALLAHA YAKMURU BIL ‘ADLI  WA IHSAN WA ITA IZIL QURBA WAYANHA ‘ANIL PAHSA IWAL MUNKAR WALBAGH YA ‘IZUKUM LA’ALLAKUM TAZAKKARUN
PAZKURULLAHAL ‘AZIM YAZ KURKUM
WAS ALUHU MIN PADLI YUKTIKUM

WALA ZIKRULLAHI AKBAR

AQIMUSSHOLAH

Minggu, 13 Oktober 2019

Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap ( Modul 1 )






MAKALAH MATA KULIAH
PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
(PDGK4302)
Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap ( Modul 1 )













Disusun oleh :

Abdul Haris Napoleon                                
835862652
Heny Apriyanti
826257653
Ida Dartiya
826257345

Abdul Haris Napoleon
Nim. 835862652


Dosen Pembimbing : Zaidan Jauhari,S.Pd.M.T


FKIP, Universitas Terbuka
Tahun 2019.1











KATAPENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan kemurahannya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini sebagai bahan presentasikan kami.
Dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat membantu teman-teman dalam rangka pemahaman yang lebih seksama dari materi yang disajikan.
Dalam penyajian materi ini secara ringkas hal- hal yang perlu diketahui yang berkaitan dengan materi Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap ( Modul 1 ). Kami sangat menyadari bahwa apa yang disajikan ini masih jauh dari kesempurnaan, walaupun kami yakin bahwa materi ini akan sangat bermanfaat bagi teman-teman guna membantu kelancaran dan kemudahan dalam memahami materi yang disajikan. Kami senantiasa akan berupaya memperbaiki makalah ini sehingga kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan penulis guna penyempurnaan makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami sampaikan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Sekayu, 06 Oktober 2019
                                 Penulis









Pembahasan

Hakikat Pembelajaran Kelas Rangkap
Modul 1
           
A.  PEMBELAJARAN KELAS RANGKAP
PKR adalah satu bentuk pembelajaran yang mempersyaratkan seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih,dalam saat yang sama,dan menghadapi dua atau lebih tingkat kelas yang berbeda. PKR juga mengandung makna seorang guru mengajar dalam satu ruang kelas atau lebih dan menghadapi murid-murid dengan kemampuan belajar yang berbeda-beda.

B.  Adapun alasan mengapa PKR diperlukan antara lain:
1.  Alasan Geografis
Sulitnya lokasi,terbatasnya sarana transportasi,permukiman yang berpindah-pindah,dan adanya mata pencaharian khusus,seperti menangkap ikan,menebang kayu dan sebagainya,mendorong penggunaan PKR.saat itu {1995},demam mencari emas sedang memanas  di  Kalimantan tengah.
2. Alasan demografis
Untuk mengajar murid dalam jumlah yang kecil,apalagi tinggal di pemukiman yang amat jarang maka PKR dinilai sebagai pendekatan pengajaran yang praktis.Di daerah perkotaan sekalipun alasan demografis ini juga berlaku.Dalam beberapa tahun kebelakang ini,khususnya sejak tahun ajaran 1992,sejumlah daerah menjerit karena kekurangan murid.
3.  kurang guru
Walaupun jumlah guru secara keseluruhan mencukupi,sulit untuk mencari guru yang dengan suka cita siap mengajar di daerah,seperti ketuk ketimpun itu.praktik penempatan guru SD mirip kerucut terbalik.yang lancip adalah SD didaerah terpencil dan jumlah guru yang bersedia bertugas di daerah terpencil.


4. Terbatasnya ruang kelas
Di SD ketuk ketimpun,memang tidak diperlukan ruang kelas lebih dari satu karena jumlah muridnya kecil.namun, daerah lain menunjukkan walaupun jumlah muridnya cukup besar, jumlah ruang kelas yang tersedia jauh lebih kecil daripada jumlah rombongan belajar.
5. Adanya guru yang tidak hadir
alasan ini tidak hanya berlaku bagi SD didaerah terpencil, di kota besar pun juga berlaku. Seperti di Jakarta, musibah banjir dapat menghambat guru untuk datang mengajar.

Tujuan, fungsi, dan manfaat PKR dapat kita kaji dari berbagai aspek berikut ini :
1. Quantity dan Equity
PKR memungkinkan kita untuk memenuhi asas quantity (jumlah) dan equity (pemerataan), yaitu dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.
2. Ekonomis
Dengan seorang guru atau beberapa guru saja proses pembelajaran dapat berlangsung. Begitu juga dengan satu ruang atau beberapa ruang kelas, proses pembelajaran dapat berlangsung.
3. Pedagogis
Sejak lama dan hingga saat ini, pendidikan kita dikritik sebagai system yang belum mampu menghasilkan lulusan atau tenaga kerja yang mandiri. Lulusan kita dinilai kurang kreatif,pasif,dan mudah menyerah. Pengalaman sejumlah Negara yang mempraktikkan PKR menunjukkan bahwa strategi ini mampu meningkatkan kemandirian murid.
4. Keamanan
Dengan pendekatan PKR, pemerintah dapat mendirikan SD di lokasi yang mudah dijangkau oleh anak. Dengan demikian, kekhawatiran orang tua terhadap kemungkinan terjadinya kecelakaan pada anak-anak mereka berkurang.

Sebagai salah satu bentuk pembelajaran, PKR mengikuti prinsip-prinsip pembelajaran secara umum. Namun secara khusus PKR mempunyai prinsip-prinsip yang harus dikuasai oleh guru PKR prinsip tersebut adalah :
1) Keserempakan kegiatan pembelajaran.
2) Kadar tinggi waktu keaktifan akademik.
3) Kontak psikologis guru murid yang berkelanjutan.
4) Pemanfaatan sumber secara efisien.
5) Kebiasaan untuk mandiri.

Gambaran PKR yang Ideal dan Praktik yang Terjadi di Lapangan
A. PRAKTIK MENGAJAR KELAS RANGKAP
Format pembelajaran hampir sepenuhnya berorientasi pada guru. Tidak sekalipun muncul proses pembelajaran yang berlangsung dalam kelompok kecil. Begitu pula secara berpasangan di mana murid yang lebih pintar membantu murid yang ketinggalan. absennya unsure belajar melalui kerjasama (cooperative learning) merupakan salah satu kelemahan dari praktik perangkapan kelas. Padahal melalui cooperative learning, kemandirian dan kreatifitas anak dapat berkembang. Yang tak kurang pentingnya adalah guru mendapatkan partner (mitra kerja); pembelajarn melalui kerjasama akan melahirkan tidak hanya murid yang pandai belajar, tetapi juga murid yang pandai mengajar. Kekutan PKR, jika dilaksanakan dengan baik, akan melahirkan kondisi yang memungkinkan murid belajar tentang bagaimana murid belajar tentang bagaimana cara belajar: “learning how to learn”. Dengan demikian, guru belum mampu memanfaatkan sumber secara efisien.

B. PKR YANG IDEAL (YANG DIINGINKAN)
Langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mendapatkan PKR yang diinginkan adalah :
§  bikin suasana kelas lebih hidup
§  proses pembelajaran betul-betul berlangsung serempak
§  guru harus memanfaatkan ruang kelas yang ada dengan menciptakan sudut sumber belajar.
§  murid yang aktif
§  selain menonjolkan asas kooferatif, guru juga harus menyelipkan asas kompetitip (persaingan) yang sehat.
§  belajar dengan pendekatan PKR yang benar itu menyenangkan.
§  adanya perhatian khusus bagi anak yang lambat dan cepat.
§  guru PKR percaya bahwa sumber belajar tidak hanya diperoleh dari sumber resmi, seperti dari kantor Depdiknas atau Pemerintah Daerah.
§  prinsip perangkapan tidak hanya diterjemahkan dalam bentuk mengajar dua tingkat kelas atau lebih dalam satu ruang kelas dalam waktu bersamaan (simultan)
§  harus mampu melepaskan diri dari mitos bahwa yang mampu mengajar itu adalah guru.

Peranan seorang guru PKR adalah :

1. Sebagai perancang kurikulum.
2. Sebagai Administrator.
3. Sebagai sumber informasi yang kreatif.
4. sebagai seorang professional
5. Sebagai agen pembawa perubahan.
                                                                                                             









Daftar Pustaka

Jalil Aria (2019) Pembelajaran Kelas Rangkap, Tanggerang Selatan:  Universitas Terbuka (2019)























































    STUDI KASUS PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI DUA BILANGAN CACAH YANG HASILKALINYA DIKETAHUI KELAS 3 SDN   SUNGAI GUCI MODEL PR...